Tampilkan postingan dengan label Makalah Biologi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Makalah Biologi. Tampilkan semua postingan

Definsi dan Penjelasan Mengenai Pembelahan Sel


PENDAHULUAN
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.
Semua organisme selular terbagi ke dalam dua golongan besar berdasarkan arsitektur basal dari selnya, yaitu organisme prokariota dan organisme eukariota.
Organisme prokariota tidak memiliki inti sel dan mempunyai organisasi internal sel yang relatif lebih sederhana. Prokariota terbagi menjadi dua kelompok yang besar: eubakteria yang meliputi hampir seluruh jenis bakteri, dan archaea, kelompok prokariota yang sangat mirip dengan bakteri dan berkembang-biak di lingkungan yang ekstrim seperti sumber air panas yang bersifat asam atau air yang mengandung kadar garam yang sangat tinggi. Genom prokariota terdiri dari kromosom tunggal yang melingkar, tanpa organisasi DNA.
Organisme eukariota memiliki organisasi intraselular yang jauh lebih kompleks, antara lain dengan membran internal, organel yang memiliki membran tersendiri seperti inti sel dan sitoskeleton yang sangat terstruktur. Sel eukariota memiliki beberapa kromosom linear di dalam nuklei, di dalamnya terdapat sederet molekul DNA yang sangat panjang yang terbagi dalam paket-paket yang dipisahkan oleh histon dan protein yang lain.
Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan Inggris Robert Hooke yang telah meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop yang dirancangnya sendiri. Kata sel berasal dari kata bahasa Latin cellula yang berarti rongga/ruangan.
Pada tahun 1835, sebelum teori sel menjadi lengkap, Jan Evangelista PurkynÄ› melakukan pengamatan terhadap granula pada tanaman melalui mikroskop. Teori sel kemudian dikembangkan pada tahun 1839 oleh Matthias Jakob Schleiden dan Theodor Schwann yang mengatakan bahwa semua makhluk hidup atau organisme tersusun dari satu sel tunggal, yang disebut uniselular, atau lebih, yang disebut multiselular. Semua sel berasal dari sel yang telah ada sebelumnya, di dalam sel terjadi fungsi-fungsi vital demi kelangsungan hidup organisme dan terdapat informasi mengenai regulasi fungsi tersebut yang dapat diteruskan pada generasi sel berikutnya.
Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.
Sel merupakan unit dasar kehidupan. Reproduksi sel adalah proses memperbanyak jumlah sel dengan cara membelah diri, baik pada organisme uniseluler maupun multiseluler. Pembelahan sel pada organisme uniseluler merupakan suatu cara bagi organisme tersebut untuk melestarikan jenisnya. Sedangkan, bagi organisme multiseluler, pembelahan sel menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan organisme. Misalnya, pada manusia, sel-sel memperbanyak diri sehingga tubuh manusia tersebut menjadi besar dan tinggi. Selain itu, reproduksi sel pada organisme multiseluler juga menghasilkan sel-sel gamet yang berguna pada saat perbanyakan secara generatif (reproduksi organisme melalui proses perkawinan). Reproduksi sel merupakan proses penggandaan materi genetik (DNA) yang terdapat di dalam nukleus. Sehingga, menghasilkan sel-sel anakan yang memiliki materi genetik yang sama.

PEMBAHASAN
Semua organisme eukariotik yang berkembang biak secara seksual tergantung dari reproduksi sel. Hal ini karena zigot yang terbentuk berasal dari sel telur yang dibuahi oleh sel sperma. Zigot yang bersel tunggal harus mengalami pembelahan atau reproduksi untuk mencapai ukuran tertentu.
Pada dasarnya, pembelahan sel dibedakan menjadi 2 macam, yaitu pembelahan sel secara langsung dan secara tak langsung. Pembelahan sel secara langsung jika proses pembelahan tidak didahului dengan pembentukan gelondong pembelahan dan penampakan kromosom. Adapun pembelahan sel secara tak langsung jika proses pembelahan didahului dengan pembentukan gelondong pembelahan dan penampakan kromosom. Pembelahan sel secara langsung disebut amitosis, sedangkan pembelahan secara tidak langsung meliputi pembelahan mitosis dan pembelahan meiosis.
Pembelahan amitosis terjadi pada bakteri, Protozoa, dan ganggang bersel satu. Proses pembelahan ini tidak melalui tahapan-tahapan pembelahan. Satu sel induk akan membelah secara langsung menjadi dua, dua menjadi empat, empat menjadi delapan, dan seterusnya hingga sel tersebut bertambah banyak. Proses pembelahan langsung didahului oleh pembelahan inti menjadi dua, diikuti oleh pembelahan sitoplasma dan akhirnya sel terbagi menjadi dua sel anak.

Pembelahan Sel secara Mitosis dan Meiosis

Proses pembelahan mitosis terjadi pada semua sel tubuh makhluk hidup, kecuali pada gonad (sel kelamin) yang menghasilkan sel kelamin. Pembelahan ini menyebabkan terjadinya proses pertumbuhan dan perkembangan jaringan dan organ tubuh makhluk hidup.
Siklus sel adalah rangkaian peristiwa perkembangan sel dengan urutan tertentu yang akan kembali pada tahap semula. Siklus sel terdiri dari dua tahap, yaitu interfase dan tahap mitotik. Interfase merupakan fase antara mitosis yang satu dengan mitosis berikutnya. Interfase terdiri atas tiga tahap yaitu GI (awal dari interfase), tahap S, dan tahap G2 (akhir dari interfase). Pada fase S terjadi sintesis atau duplikasi DNA.
1. Pembelahan Mitosis

Pembelahan mitosis merupakan pembelahan sel yang terjadi apabila sel anak mempunyai jumlah kromosom sama dengan jumlah kromosom induknya. Fase-fase pembelahan mitosis adalah profase, metafase, anafase, dan telofase. Dalam sekali membelah terdapat interfase. Selama interfase tidak tampak adanya struktur kromosom .
a. Interfase
Pada fase ini sel belum melakukan kegiatan pembelahan tetapi sel sudah siap untuk membelah. Selama interfase sel tampak keruh dan benang-benang kromatin halus lama-kelamaan akan kelihatan. Beberapa ahli menganggap interfase bukan merupakan salah satu tahap dalam mitosis sehingga interfase sering disebut fase istirahat.
b. Profase
Fase terlama dan paling banyak memerlukan energi-energi yang terkumpul selama interfase digunakan untuk membentuk gelondong-gelondong pembelahan. Pada profase selaput inti dan membran inti melebur sehingga sel tidak tampak memiliki membran inti. Benang kromatin memendek dan menebal membentuk kromosom. Setiap kromosom melakukan duplikasi menjadi kromatid. Pada sel manusia dan sel hewan, sentriol berpisah kemudian menuju kutub berlawanan dan terbentuk benang spindel.
c. Metafase
Membran inti sudah menghilang dan kromosom-kromosom berkumpul pada bidang ekuator, yaitu bidang tengah dari sel sehingga kromosom tampak paling jelas. Sentromer dari seluruh kromosom membuat formasi sebaris. Kromatid menggantung pada benang-benang spindel melalui sentromer. Pada metafase, tampak adanya dua kromatid hasil penggandaan pada profase yang sedang mengalami pembagian menjadi dua.
d. Anafase
Pada fase ini sentromer membelah dan kedua kromatid dari setiap kromosom berpisah. Selanjutnya kromatid bergerak menuju ke kutub sel melalui benang-benang spindel. Karena benang spindel melekat pada sentromer maka sentromer bergerak terlebih dahulu pada pergerakan kromosom ke kutub sel. Tiap kromatid hasil pembelahan mempunyai sifat yang sama dengan induknya sehingga setiap kromatid merupakan kromosom baru.
e. Telofase
Kromosom yang telah berada di daerah kutub masing-masing makin lama makin menipis, kemudian berubah menjadi benang-benang kromatin yang tipis. Serabut gelondong lenyap, sedangkan membran inti dan inti mulai terbentuk kembali. Selanjutnya terjadi peristiwa pembagian inti (kariokinesis) dan sitoplasma terbagi menjadi dua bagian (sitokinesis). Masing-masing bagian mengandung satu nukleus yang memiliki 2n kromosom (diploid). Terbentuknya 2 sel anak yang mempunyai jumlah kromosom sama dengan induknya.

2. Pembelahan Meiosis

Pembelahan meiosis merupakan pembelahan sel yang menghasilkan sel anak dengan jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom sel induknya. Meiosis terjadi pada alat reproduksi, yaitu pada gametosit (sel kelamin jantan dan sel kelamin betina). Pembelahan kromosom berlangsung dua kali berurutan tanpa diselingi interfase, yaitu meiosis I dan meiosis II.
a. Meiosis I
• Profase I
Pada profase I terjadi beberpa tahapan, yaitu sebagai berikut.
* Leptonema (leptoten), kromatin membentuk kromosom.
* Zigonema (zigoten), terbentuk pasangan kromosom homolog.
* Pakinema (pakiten), kromosom mengganda menjadi 2 kromatid.
*Diplonema (diploten), kromatid menebal, membesar, rapat, dan bergandengan.
* Diaknesis, terjadi pindah silang rekombinasi gen, dan sentriol berpisah.
• Metafase I
Pasangan kromosom homolog mengatur diri dan saling berhadapan di daerah ekuator. Setengah dari pasangan kromosom homolog mengarah ke kutub yang satu dan setengah pasangan kromosom homolog lainnya mengarah ke kutub yang lain.
• Anafase I
* Kromosom homolog berpisah dan menuju kutub yang berlawanan.
* Kromatid belum berpisah karena sentromer masih satu untuk satu kromosom.
• Telofase I
Kromosom yang masih terdiri dari dua kromatid berada di kutub. Selanjutnya terbentuk membran nukleus yang diikuti oleh proses sitokinesis. Akhir telofase I terbentuk dua sel anak. Setiap sel anak mengandung n kromosom sehingga pada akhir meiosis I terbentuk dua sel anak yang haploid.
b. Meiosis II
• Profase II
* Benang-benang kromatin kembali menebal menjadi kromosom.
* Kromosom yang terdiri dari 2 kromatid tidak mengalami duplikasi lagi.
* Nukleus dan dinding inti melebur.
* Sepasang sentriol bergerak menuju ke kutub yang berlawanan, kemudian mulai terbentuk benang-benang spindel.
• Metafase II
Kromosom yang telah membelah menjadi dua kromatid berjajar pada bidang pembelahan. Selanjutnya sentromer menempatkan diri di tengah sel.
• Anafase II
* Sentromer membelah menjadi dua. Masing-masing kromatid berpisah dan bergerak ke kutub yang berlawanan.
* Kromatid tersebut merupakan kromosom baru.
• Telofase II
* Kromatid sampai di kutub dan berubah menjadi benang kromatin.
* Terbentuk kembali membran inti dan anak inti.
* Terjadi sitokinesis dan terbentuk 4 sel anakan yang memiliki kromosom setengah dari induknya.

PENUTUP
Makhluk hidup dicirikan oleh kemampuan bermetabolisme dan bereproduksi. Sel merupakan unit terkecil tempat berlangsungnya proses metabolisme dan reproduksi. Kedua proses ini dikendalikan oleh bahan genetik, yaitu DNA yang menyusun keseluruhan gen. Bahan genetic akan mengendalikan pembentukan enzim yang menjalankan metabolisme,dan mampu bereplikasi memperbanyak diri dalam proses reproduksi. Dari jenis selnya makhluk selular dibagi menjadi prokariot dan eukariot. Pada sel eukariot terdapat pembagian ruang menjadi inti dan sitoplasma; pada inti terdapat bahan genetik (kromosom), sedangkan pada sitoplasma terdapat organel-organel tempat berlangsungnya proses metabolisme. Sel prokariot tidak terdapat pembagian sel menjadi inti dan sitoplasma sehingga material genetik dapat langsung kontak dengan organel. Tubuh virus tidak memenuhi syarat untuk disebut sel, hanya terdiri dari bahan genetik yang dibungkus mantel. Oleh karena itu, virus tidak dapat melakukan metabolisme, kecuali kalau berada di dalam sel inang.
Bakteri bereproduksi melalui pembelahan biner, satu sel membelah menjadi dua, yang dimulai dengan replikasi kromosom bersamaan dengan pembesaran sel yang diikuti dengan pembelahan sel. Virus akan bereproduksi di dalam sel inang melalui dua siklus, siklus litik dan siklus lisogenik. Pada siklus litik virus setelah menginfeksi inang langsung akan menggandakan bahan genetiknya yang kemudian disusul dengan pembentukan virus-virus utuh. Pada siklus lisogenik bahan genetik virus akan berintegrtasi dengan kromosom inang, dan ikut bereproduksi bersamaan reproduksi sel inang. Siklus reproduksi sel eukariot mempunyai tahapan G1? S? G2?M. Pada tahapan S dilakukan replikasi kromosom dan pada tahapan M terjadi pembelahan sel, yaitu melalui proses mitosis atau proses meiosis. Proses mitosis berlangsung terutama pada perbanyakan vegetatif, yaitu pembelahan sel untuk membentuk dua sel baru yang sama. Pada mitosis setiap kromosom akan membentuk kromatid bersaudara, yang selanjutnya kedua kromatid tersebut akan berpisah menjadi dua kromosom, yang kemudian masing-masing akan bermigrasi ke dua kutub yang berbeda dan akhirnya menjadi dua sel yang berbeda. Pada meiosis selain masing-masing kromosom membentuk dua kromatid juga terjadi perpasangan kromosom homolog. Pada meiosis I akan terjadi pemisahan kromosom homolog, kemudian pada meiosis II terjadi pemisahan kromatid bersaudara. Pada akhir meiosis akan terbentuk empat sel dengan jumlah kromosom separuh dari kromosom tetua, dan antarsel terdapat perbedaan genetik.

DAFTAR PUSTAKA
• http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_(biologi) Kamis, 16 September 2010 Pkl. 12.00
• http://iptekdakhlan.blogspot.com/2009/07/pembelahan-sel-i-pembelahan-sel-secara.html Kamis, 16 September 2010 Pkl 13.05
• http://massofa.wordpress.com/2008/09/23/reproduksi-sel/ Kamis, 16 September 2010 pkl 13.50
• http://gurumuda.com/bse/pengertian-reproduksi-sel Kamis, 16 September 2010 14.2.

Makalah Tentang Polusi Air


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari kita memerlukan air bersih untuk minum, memasak, mencuci dan keperluan lain. Air tersebut mempunyai standar 3 B yaitu tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak beracun. Tetapi adakalanya kita melihat air yang berwarna keruh dan berbau serta sering kali bercampur dengan benda-benda sampah seperti kaleng, plastik, dan sampah organic. Pemandangan seperti ini kita jumpai pada aliran sungai atau dikolam-kolam. Air yang demikian biasa disebut air kotor atau disebut pula air yang terpolusi.
Darimana polutan itu berasal ?
Bagi kita, khususnya masyarakat pedesaan sungai adalah sumber air sehari-hari. Sumber polutan dapat berasal dari mana-mana. Contohnya limbah-limbah industri dibuang dan dialirkan ke sungai. Semua akhirnya bermuara di sungai dan pencemaran polutan air ini dapat merugikan manusia bila manusia mengkonsumsi air yang tercemar.

1.2 Permasalahan
Permasalahan yang terjadi :
- Apabila polusi air disebabkan oleh zat-zat kimia buatan manusia mempunyai dampak negatif.
- Dapat mengakibatkan penyakit bagi manusia dan hewan yang hidup didarat dan diair akan mati oleh racun.
1.3 Tujuan
- Supaya siswa dapat lebih memahami bahaya polusi air
- Dapat membedakan antara air yang bersih dari polusi dan air yang sudah terpolusi
- Dapat lebih berhati-hati dalam menggunakan air yang bersih dan yang terpolusi
1.4 Metode
Metode yang kami gunakan :
- Dengan mencari dari buku-buku Biologi dan buku-buku bacaan lainnya.
- Mengumpulkan informasi
- Ditulis dikertas buram.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Polusi Air
Salah satu dampak negatif kemajuan ilmu dan teknologi yang tidak digunakan dengan benar adalah terjadinya polusi (pencemaran). Polusi adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen lain yang merugikan kedalam lingkungan akibat aktivitas manusia atau proses alami. Dan segala sesuatu yang menyebabkan polusi disebut Polutan.
Sesuatu benda dapat dikatakan polutan bila :
1. Kadarnya melebihi batas normal
2. Berada pada tempat dan waktu yang tidak tepat.
Polutan dapat berupa debu, bahan kimia, suara, panas, radiasi, makhluk hidup, zat-zat yang dihasilkan makhluk hidup dan sebagainya. Adanya polutan dalam jumlah yang berlebihan menyebabkan lingkungan tidak dapat mengadakan pembersihan sendiri (regenerasi). Oleh karena itu, polusi terhadap lingkungan perludideteksi secara dini dan ditangani segera dan terpadu.
Polusi Air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen lainnya kedalam air sehingga kualitas air terganggu. Kualitas air terganggu ditandai dengan perubahan bau, rasa dan warna.
Beberapa contoh polutannya sebagai berikut :
a. Fosfat
Fosfat berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan deterjen.
b. Nitrat dan Nitrit
Kedua senyawa ini berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan proses pembusukan materi organic.
c. Poliklorin Bifenil (PCB)
Senyawa ini berasal dari pemanfaatan bahan-bahan pelumas, plastik dan alat listrik.
d. Residu Pestisida Organiklorin
Residu ini berasal dari penyemprotan pestisida padaa tanaman untuk membunuh serangga.
e. Minyak dan Hidrokarbon
Minyak dan hidrokarbon dapat berasal dari kebocoran pada roda dan kapal pengangkut minyak.
f. Radio Nuklida
Radio nuklida atau unsur radioaktif berasal dari kebocoran tangki penyimpanan limbah radioaktif.
g. Logam-logam Berat
Logam berat berasal dari industri bahan kimia, penambangan dan bensin.
h. Limbah Pertanian
Limbah pertanian berasal dari kotoran hewan dan tempat penyimpanan makanan ternak.
i. Kotoran manusia
Kotoran manusia berasal dari saluran pembuangan tinja manusia.
2.2 Macam-Macam Sumber Polusi Air
Sumber polusi air antara lain limbah industri, pertanian dan rumah tangga. Ada beberapa tipe polutan yang dapat masuk perairan yaitu : bahan-bahan yang mengandung bibit penyakit, bahan-bahan yang banyak membutuhkan oksigen untuk pengurainya, bahan-bahan kimia organic dari industri atau limbah pupuk pertanian, bahan-bahan yang tidak sedimen (endapan), dan bahan-bahan yang mengandung radioaktif dan panas.
Penggunaan insektisida seperti DDT (Dichloro Diphenil Trichonethan) oleh para petani, untuk memberantas hama tanaman dan serangga penyebar penyakit lain secara berlabihan dapat mengakibatkan pencemaran air. Terjadinya pembusukan yang berlebihan diperairan dapat pula menyebabkan pencemeran. Pembuangan sampah dapat mengakibatkan kadar O2 terlarut dalam air semakin berkurang karena sebagian besar dipergunakan oleh bakteri pembusuk.
Pembuangan sampah organic maupun yang anorganic yang dibuang kesungai terus-menerus, selain mencemari air, terutama dimusim hujan ini akan menimbulkan banjir. Belakangan ini musibah karena polusi air datang seakan tidak terbendung lagi disetip musim hujan. Sebenarnya air hujan adalah rahmat. Akan tetapi rahmat dapat menjadi ujian apabila kita tidak mengelolanyadengan benar.
Jika kita amati, air adalah unsur alam yang penting bagi manusia dengan sifat mengalir dan meresapnya. Apabila jalur-jalur alirannya terganggu dan lahan resapannya terbatas, air akan mengalir kesegala penjuru mengisi ruang-ruang yang paling rendah. Akhirnya terjadilah banjir. Karena itu yang disebut polusi air karena banyak kita yang kurang disiplin, misalnya dalam kebersihan lingkungan dan membuang sampah sembarangan.
Musibah banjir dapat terbagi dua akibat polusi air antara lain :
1. Banjir bandang (banjir besar), terjadi akibat air meluap dari jalur-jalur aliran (sungai) dengan volume air yang besar.
2. Banjir genangan yaitu banjir local (setempat) akibat tergenangnya / terkonsentrasinya air hujan disuatu daerah yang saluran air (arainase) dan lahan resapannya terbatas. Akibatnya dalam waktu tertentu (temporer) air akan mengalir disekitar lingkungan rumah kita.
2.3 Bahaya Dari Akibat Polusi Air
Bibit-bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif dapat merugikan manusia. Berbagai polutan memerlukan O2 untuk pengurainya. Jika O2 kurang , pengurainya tidak sempurna dan menyebabkan air berubah warnanya dan berbau busuk. Bahan atau logam yang berbahaya seperti arsenat, uradium, krom, timah, air raksa, benzon, tetraklorida, karbon dan lain-lain. Bahan-bahan tesebut dapat merusak organ tubuh manusia atau dapat menyebabkan kanker. Sejumlah besar limbah dari sungai akan masuk kelaut.
Polutan ini dapat merusak kehidupan air sekitar muara sungai dan sebagian kecil laut muara. Bahan-bahan yang berbahaya masuk kelaut atau samudera mempunyai akibat jangka panjang yang belum diketahui. Banyak jenis kerang-kerangan yang mungkin mengandung zat yang berbahaya untuk dimakan. Laut dapat pula tecemar oleh minyak yang asalnya mungkin dari pemukiman, pabrik, melalui sungai atau dari kapal tanker yang rusak. Minyak dapat mematikan, burung dan hewan laut lainnya, sebagai contoh, efek keracunan hingga dapat dilihat di Jepang. Merkuri yang dibuang sebuah industri plastik keteluk minamata terakumulasi di jaringan tubuh ikan dan masyarakat yang mengkonsumsinya menderita cacat dan meninggal.
Akibat yang ditimbulkan oleh polusi air:
a. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya, kandungan oksigen
b. Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air (eurotrofikasi)
c. Pendangkalan dasar perairan
d. Tersumbatnya penyaring reservoir, dan menyebabkan perubahan ekologi
e. Dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran cacat
f. Akibat penggunaan pertisida yang berlebihan sesuai selain membunuh hama dan penyakit, juga membunuh serangga dan makhluk berguna terutama predator
g. Kematian biota kuno, seperti plankton, iakn, bahkan burung
h. Mutasi sel, kanker, dan leukeumia
2.4 Usaha-usaha Mengatasi dan Mencegah Polusi Air
Pengenceran dan penguraian polutan air tanah sulit sekali karena airnya tidak mengalir dan tidak mengandung bakteri pengurai yang aerob jadi, air tanah yang tercemar akan tetap tercemar dalam yang waktu yang sangat lama, walau tidak ada bahan pencemaran yang masuk. Karena ini banyak usaha untuk menajaga agar tanah tetap bersih misalnya:
1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman
2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencermari lingkungan atau ekosistem
3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis – jenis pestisida dan zat – zat kimia lain yang dapat menimbulkan pencemaran
4. Memperluas gerakan penghijauan
5. Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan
6. Memberikan kesadaran terhadap masyaratkat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih lebih mencintai lingkungan hidupnya
7. Melakukan intensifikasi pertanian
Adapun cara lain untuk mengatasi polusi air atau yang dikenai dengan sebutan banjir pun ada dua macam
1. Banjir Bandang dapat diatasi secara meluas dengan didukung berbagai disiplin ilmu
2. banjir genangan dapat diatasi dengan membersihkan air dari penyumbatan yang mengakibatkan air meluap
banyak orang mengatakan ” lebih baik mecegah dari pada mengatasi”, hal ini berlaku pula pada banjir genangan di bawah ini ada sejumlah langkah yang dapat kita lakukan untuk mencegah banjir genangan :
1. dalam merencanakan jalan – jalan lingkungan baik itu program pemerintah maupun swadaya masyarakat sebaiknya memilih material jalan yang menyerap air misalnya, penggunaan bahan dari paving blok (blok – blok adukan beton yang disusun dengan rongga – rongga resapan air disela – selanya. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah penataan saluran / drainase lingkjungan pembuatannyapun harus bersamaan dengan pembuatan jalan tersebut
2. Apabila di halaman pekarangan rumah kita masih terdapat ruang – ruang terbuka, buatlah sumur – sumur resapan air hujan sebanyak –banyaknya. Fungsi sumur resapan air ini untuk mempercepat air meresap kedalam tanah.
Dengan membuat sumur resapan air hujan tersebut, sebenarnya kita dapat memperoleh manfaat seperti berikut:
a. Persediaan air bersih dalam tanah disekitar rumah kita cukup baik dan banyak
b. Tanah bekas galian sumur dapat dipergunakan untuk menimbun lahan – lahan yang rendah atau meninggikan lantai rumah
c. Apabila air hujan tidak tertampung dalam sebuah selokan – selokan rumah / talang – talang rumah, air dapat dialirkan kesumur – sumur resapan. Janganlah membuang sampah atau mengeluarkan air limbah rumah tangga (air bekas mandi, cucian dan sebagainya) kedalam sumur resapan air hujan karena bisa mencemarkan kandungan air tanah. Khusus untuk buangan air limbah rumah tangga, buatlah sumur resapan tersendiri
d. Apabila air banjir masuk kerumah mencapai ketinggian 20-50 cm satu – satunya jalan adalah meninggikan lantai rumah kita diatas ambang permukaan air banjir
e. Cara lain adalah membuat tanggul di depan pintu masuk rumah kita. Cara ini sudah umum dilakukan orang hanya teknisnya sering kurang terencana secara mendetail
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dari Bab II dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Polusi adalah peristiwa masuknya zat, energi unsure atau komponen lain ke dalam lingkungan akibat aktifitas manusia atau proses alami
2. Segala sesuatu yang menyebabkan polusi disebut polutan
3. Polusi air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsure, atau komponen lainya ke dalam air sehingga kualitas air terganggu
4. Sumber polusi air antara lain limbah industri, pertanian, dan rumah tangga
5. Polusi air juga dapat menimbulkan bencana diantaranya banjir
6. Elektrofikasi adalah penimbunan mineral yang menyebabkan peledakan alga secara serentak menutupi pencemaran air
7. Bahan atau logam berbahaya seperti arsenat, benzon, timah dan lain – lain dapat merusak organ tubuh manusia dan menyebabkan kanker
8. Akibat yang ditimbulkan polusi air dalam zangua pasang adalah kanker dan kelahiran bayi cacat
9. Melakukan intensifikasi pertanian
10.Banjir genangan dapat diatasi dengan membersihkan saluran air dari penyumbatan
3.2 Saran
Saran yang penulis akan sampaikan : 
1.Hindari pemakaian obat pemberantas hama dan serangga secara berlebihan. 
2.Sebaiknya kita berhati-hati dalam menggunakan air, karena air itu ada yang terpolusi dan tidak terpolusi.
3.Jagalah agar air di lingkungan rumah dan sekitarnya agar tetap bersih dan terhindar dari pencemaran air.
4.Jangan membuang sampah kesungai, dan jika terjadi penimbunan sampah di sungai akan mengakibatkan banjir
DAFTAR PUSTAKA
Djambur. W. Sukarno. 1993. Biologi I untuk Sekolah Menengah Umum. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, pusat perbukuan.
Ahya M Salman, 1993, Biologi I untuk Sekolah Menengah Umum, Depdikbud, Jakarta
Santiyono, 1994. Biologi I untuk Sekolah Menengah Umum, penerbit Erlangga.
 
sumber : makalahkumakalahmu

Mencermati Kandungan Kapur Dalam Air Sumur


Air merupakan kebutuhan vital dalam kehidupan kita. Air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari misalnya minum, mandi dan keperluan mencuci pakaian dan peralatan dapur harus memenuhi syarat kesehatan. Air yang mengandung bakteri patogen atau zat-zat terlarut lainnya dapat berakibat langsung pada kesehatan. Hal ini dapat terjadi bila sanitasi lingkungan kurang baik. Bila air tanah dan air permukaan tercemar kotoran, maka akan tersebar ke sumber air yang dipakai keperluan rumah tangga. Air juga dapat dicemari oleh logam-logam berat yang bersifat racun atau karena kandungan ion besi dan mangan yang tinggi, sebagaimana terjadi pada sebagian besar wilayah Bandung. Pemukiman yang padat memungkinkan tercemarnya air sumur oleh kotoran, karena letak sumur berdekatan dengan septic tanK (WC) atau berdekatan dengan saluran pembuangan limbah rumah tangga/pabrik.

Penggunaan air yang berkualitas kurang baik seperti itu untuk dikonsumsi, dalam jangka pendek, dapat mengakibatkan muntaber, diare, kolera, tipus dan disentri. Dalam jangka panjang dapat mengakibatkan penyakit keropos tulang, kerusakan gigi, kerusakan ginjal dan hati. 

Untuk Lengkap nya bisa di download pada link di bawah ini



Makalah Indikator Kompetensi Kependidikan


A.           PENGERTIAN KOMPETENSI
Kompetensi pada dasarnya merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direalisasikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan perbuatan secara profesional dalam menjalankan fungsi sebagai guru. Untuk lebih jelasnya, diuraikan beberapa pengertian mengenai kompetensi.
Leod dalam Sanjaya (1999 : 15) menyatakan bahwa : “kompetensi merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan”.
Sedangkan Barlow dalam Suparlan, (2005 : 92) memberikan batasan tentang pengertian kompetensi, sebagai berikut: “Kompetensi adalah kemampuan seorang guru untuk menunjukkan secara bertanggung jawab tugas-tugasnya dengan tepat”.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru adalah kombinasi kompleks dari pengetahuan, sikap, keterampilan, dan nilai-nilai yang ditunjukkan oleh guru dalam konteks kerja tugas yang diberikan kepadanya untuk mencapai tujuan.
B.            KOMPETENSI GURU DALAM PENGAJARAN
Guru salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar (KBM), memiliki posisi yang sangat menentukan keberhasilan Pengajaran. Oleh karena itu, guru diharapkan memiliki kompetensi dalam merencanakan / merancang, melaksanakan dan mengevaluasi proses belajar mengajar.
Berikut dijelaskan kompetensi-kompetensi guru dalam kegiatan Pengajaran, yaitu:
1.    Kompetensi Guru Dalam Menyusun Rencana Program Pengajaran (RPP)
Salah satu dari tahapan mengajar yang harus dilalui oleh guru profesional adalah “menyusun Rencana Program Pengajaran” atau dengan kata lain disebut juga dengan “mendesain program pengajaran”.
Proses belajar mengajar merupakan interaksi edukatif yang dilakukan oleh guru dan siswa di dalam situasi tertentu. Mengajar atau lebih spesifik lagi melaksanakan proses belajar mengajar bukanlah suatu pekerjaan yang mudah dan dapat terjadi begitu saja tanpa direncanakan sebelumnya, akan tetapi mengajar itu merupakan suatu kegiatan yang semestinya direncanakan dan di desain sedemikian rupa mengikuti langkah-langkah dan prosedur tertentu. Sehingga dengan demikian programnya dapat mencapai hasilyang diharapkan. Menurut Nurdin (2005 : 85) bahwa :
“Mengajar merupakan pekerjaan dan tugas yang kompleks dan sulit. Oleh karena itu tugas dan pekerjaan tersebut memerlukan persiapan dan perencanaan yang baik, sehingga dapat mencapai hasil yang diharapkan.”
Berdasarkan pendapat diatas, jelas bahwa Mengajar merupakan tugas yang harus dapat dipertanggung-jawabkan. Dengan demikian, ia memerlukan suatu perencanaan dan dapat dinilai pada akhir kegiatan proses belajar mengajar.

Untuk Lengkapnya Silahkan Download disini  





Makalah Pengling Membiasakan Siswa Siswi SD Membuang Sampah Pada Tempatnya


BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang
Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas manusia, setiap aktifitas manusia pasti menghasilkan sampah. Jumlah atau volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi kita terhadap barang/material yang kita gunakan sehari-hari. Demikian juga dengan jenis sampah, sangat tergantung dari jenis material yang kita konsumsi. Oleh karena itu pengelolaan sampah tidak bisa lepas juga dari pengelolaannya terhadap masyarakat. Masalah sampah sudah menjadi topik utama yang ada pada bangsa kita, mulai dari lingkungan terkecil sampai kepada lingkup yang besar. Banyak hal yang menyebabkan terjadinya penumpukan sampah ini. Namun yang pasti faktor individu sangatlah berpengaruh dalam hal ini.
Perlu kita ketahui juga bahwa sampah ada dua jenis yaitu sampah organik (bisa disebut sebagai sampah basah) dan sampah anorganik (sampah kering). Sampah basah adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup seperti daun-daunan, sampah dapur, dll. Sampah jenis ini dapat terdegradasi (membusuk/hancur) secara alami. Sebaliknya dengan sampah kering seperti kertas, plastik, kaleng, dll. Sampah jenis ini tidak dapat terdegrasi secara alami.
Sekarang yang menjadi pertanyaan bagaimana untuk menyelesaikan masalah sampah ini terutama membuang sampah pada tempatnya. Dalam hal inilah yang melatar belakangi saya menulis makalah bertemakan ”Membiasakan siswa siswi membuang sampah pada tempatnya”. Untuk menjawab hal ini saya melakukan studi kasus di SDN 1 Sindangrasa Ciamis.
  
1.2  Tujuan Penulisan
Sesuai dengan tugas dan amanat yang diberikan Ibu Kepala Sekolah SDN 1 Sindangrasa Ciamis yaitu agar para murid membuang sampah pada tempatnya, pembahasan dalam makalah ini bertujuan untuk memotifasi para murid agar menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan bersih dari sampah. Serta mengetahui dampak dari membuang sampah sembarangan.
 
Untuk lengkapnya silahkan download disini