Belajar, Download Al Qur'an Online


Semoga bisa untuk jadi bahan pembelajaran dan menjadi ilmu yang 
bermanfaat. Amin

Berbagai Manfaat dan Khasiat Kayu Manis


Bangsa Mesir Kuno dan Bangsa China menjadikan Kayu manis sebagai Obat. Hal ini dilakukan 3000 tahun sebelum masehi. Karena selain berguna sebagai bumbu masak dan minuman, kayu manis juga bermanfaat dalam proses pembalseman mumi dan sebagai obat.

Hingga masa sekarang pun kayu tetap menjadi komoditas berharga di pasar internasional. Tak peduli dalam bentuk apapun, bubuk, batangan, atau minyak, diyakini efek medis kayu manis berasal dari tiga komponen utama yang terkandung di dalamnya, antara lain: cinnamaldehyde, cinnamyl acetate, dan cinnamyl alcohol.

Penyebab Bau Mulut (Halitosis)


Bau mulut (halitosis), atau aroma mulut yang kurang sedap  tidak jarang menjauhkan sang empunya dari masyarakatnya, menjauhkan dari pergaulan di lingkungannya, dan pada akhirnya membuat kepercayaan diri berkurang bahkan hilang. Tapi anehnya sebagian besar “sang empunya” bau mulut  tidak tahu bahwa ia mempunyai bau mulut (halitosis). Mereka baru tahu ketika semua orang tiba-tiba pergi saat ia datang, dengan refleks menutup hidung ketika ia tiba dalam suatu pertemuan, dan diberitahu oleh rekan-rekan dekatnya kalau ia punya bau mulut (halitosis). Anda tentu tidak ingin mempunyai  gangguan mulut ini kan. Nah, jika tidak ingin terkena gangguan ini maka anda sebaiknya mengetahui penyebab gangguan mulut ini.

Bau mulut , halitosis, atau bad breath disebabkan oleh berbagai macam faktor diantaranya yaitu :

1. Bakteri yang menutupi lidah dan gusi dan mengeluarkan aroma gas kimiawi yang tidak sedap.

2. Sisa-sisa makanan yang terperangkap diantara gigi dan lidah juga dapat menimbulkan bau. Karena sisa-sisa makanan yang tidak dikeluarkan ini nantinya akan membusuk selain itu juga dapat mempercepat pertumbuhan bakteri dalam rongga mulut, sehingga mutlak diperlukan penyikatan gigi yang rutin untuk menjaga agar nafas anda tetap segar.

Makalah Indikator Kompetensi Kependidikan


A.           PENGERTIAN KOMPETENSI
Kompetensi pada dasarnya merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direalisasikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan perbuatan secara profesional dalam menjalankan fungsi sebagai guru. Untuk lebih jelasnya, diuraikan beberapa pengertian mengenai kompetensi.
Leod dalam Sanjaya (1999 : 15) menyatakan bahwa : “kompetensi merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan”.
Sedangkan Barlow dalam Suparlan, (2005 : 92) memberikan batasan tentang pengertian kompetensi, sebagai berikut: “Kompetensi adalah kemampuan seorang guru untuk menunjukkan secara bertanggung jawab tugas-tugasnya dengan tepat”.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru adalah kombinasi kompleks dari pengetahuan, sikap, keterampilan, dan nilai-nilai yang ditunjukkan oleh guru dalam konteks kerja tugas yang diberikan kepadanya untuk mencapai tujuan.
B.            KOMPETENSI GURU DALAM PENGAJARAN
Guru salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar (KBM), memiliki posisi yang sangat menentukan keberhasilan Pengajaran. Oleh karena itu, guru diharapkan memiliki kompetensi dalam merencanakan / merancang, melaksanakan dan mengevaluasi proses belajar mengajar.
Berikut dijelaskan kompetensi-kompetensi guru dalam kegiatan Pengajaran, yaitu:
1.    Kompetensi Guru Dalam Menyusun Rencana Program Pengajaran (RPP)
Salah satu dari tahapan mengajar yang harus dilalui oleh guru profesional adalah “menyusun Rencana Program Pengajaran” atau dengan kata lain disebut juga dengan “mendesain program pengajaran”.
Proses belajar mengajar merupakan interaksi edukatif yang dilakukan oleh guru dan siswa di dalam situasi tertentu. Mengajar atau lebih spesifik lagi melaksanakan proses belajar mengajar bukanlah suatu pekerjaan yang mudah dan dapat terjadi begitu saja tanpa direncanakan sebelumnya, akan tetapi mengajar itu merupakan suatu kegiatan yang semestinya direncanakan dan di desain sedemikian rupa mengikuti langkah-langkah dan prosedur tertentu. Sehingga dengan demikian programnya dapat mencapai hasilyang diharapkan. Menurut Nurdin (2005 : 85) bahwa :
“Mengajar merupakan pekerjaan dan tugas yang kompleks dan sulit. Oleh karena itu tugas dan pekerjaan tersebut memerlukan persiapan dan perencanaan yang baik, sehingga dapat mencapai hasil yang diharapkan.”
Berdasarkan pendapat diatas, jelas bahwa Mengajar merupakan tugas yang harus dapat dipertanggung-jawabkan. Dengan demikian, ia memerlukan suatu perencanaan dan dapat dinilai pada akhir kegiatan proses belajar mengajar.

Untuk Lengkapnya Silahkan Download disini  





Makalah Pengling Membiasakan Siswa Siswi SD Membuang Sampah Pada Tempatnya


BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang
Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas manusia, setiap aktifitas manusia pasti menghasilkan sampah. Jumlah atau volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi kita terhadap barang/material yang kita gunakan sehari-hari. Demikian juga dengan jenis sampah, sangat tergantung dari jenis material yang kita konsumsi. Oleh karena itu pengelolaan sampah tidak bisa lepas juga dari pengelolaannya terhadap masyarakat. Masalah sampah sudah menjadi topik utama yang ada pada bangsa kita, mulai dari lingkungan terkecil sampai kepada lingkup yang besar. Banyak hal yang menyebabkan terjadinya penumpukan sampah ini. Namun yang pasti faktor individu sangatlah berpengaruh dalam hal ini.
Perlu kita ketahui juga bahwa sampah ada dua jenis yaitu sampah organik (bisa disebut sebagai sampah basah) dan sampah anorganik (sampah kering). Sampah basah adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup seperti daun-daunan, sampah dapur, dll. Sampah jenis ini dapat terdegradasi (membusuk/hancur) secara alami. Sebaliknya dengan sampah kering seperti kertas, plastik, kaleng, dll. Sampah jenis ini tidak dapat terdegrasi secara alami.
Sekarang yang menjadi pertanyaan bagaimana untuk menyelesaikan masalah sampah ini terutama membuang sampah pada tempatnya. Dalam hal inilah yang melatar belakangi saya menulis makalah bertemakan ”Membiasakan siswa siswi membuang sampah pada tempatnya”. Untuk menjawab hal ini saya melakukan studi kasus di SDN 1 Sindangrasa Ciamis.
  
1.2  Tujuan Penulisan
Sesuai dengan tugas dan amanat yang diberikan Ibu Kepala Sekolah SDN 1 Sindangrasa Ciamis yaitu agar para murid membuang sampah pada tempatnya, pembahasan dalam makalah ini bertujuan untuk memotifasi para murid agar menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan bersih dari sampah. Serta mengetahui dampak dari membuang sampah sembarangan.
 
Untuk lengkapnya silahkan download disini 

 

Sistem Kontrol Tekanan Darah Ditemukan di Ginjal


Sistem Kontrol Tekanan Darah di GinjalPenemuan baru menunjukkan bagaimana jutaan unit kerja di ginjal mengatur pengelolaan garam. Hal ini memperkenalkan terapi baru yang mungkin bisa untuk mengobati tekanan darah tinggi.

Ginjal terdiri dari sekitar 1 juta unit kerja yang disebut nefron. Unit struktural dasar ini mengeluarkan produk yang akan dibuang dari darah, mendaur ulang beberapa zat untuk digunakan kembali serta mengeliminasi sisanya sebagai urin. Bagian terakhir nefron, yang disebut nefron distal, membantu mengatur tekanan darah dengan cara mengontrol kadar sodium dalam darah kita.

Saat ini para ilmuwan di Pusat Sains Kesehatan Universitas Texas San Antonio melaporkan bagaimana fungsi dasar nefron distal ini diatur. Mereka mendemonstrasikan bahwa penanganan sodium oleh nefron distal berada di bawah kontrol sistem pengaturan lokal.

Arsitektur Otak Bedakan Persepsi Visual


Para ilmuwan menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa bagaimana tepatnya kita melihat lingkungan sekitar kita tergantung pada ukuran bagian visual otak kita.

Arsitektur Otak Bedakan Persepsi Visual

Kita semua sudah biasa mendengar pemikiran yang mengatakan bahwa pikiran dan emosi kita berbeda satu dengan lainnya, tapi kebanyakan orang mengasumsikan bahwa cara kita mempersepsi dunia visual biasanya sangat mirip satu dengan lainnya. Namun, korteks visual primer yaitu area di belakang otak yang memproses apa yang kita lihat di sekitar kita, diketahui berbeda-beda ukurannya hingga tiga kali lipat antara satu orang dengan lainnya.

Para peneliti di Wellcome Trust Centre for Neuroimaging di University College London (UCL) menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa ukuran area ini mempengaruhi bagaimana kita mempersepsi lingkungan kita.